top of page
Gambar penulisArdian Lintang

Kue Kembang Waru, Makanan Tradisional Alternatif Sarapan Khas Kotagede yang Sarat Makna

Olivia Haya

Kue Kembang Waru, makanan tradisional alternatif sarapan khas Kotagede (Dok : detik.com)


Yogyakarta, VOLKMEDIA -- Kue kembang waru adalah kue tradisional yang sudah jarang ditemui, namun ternyata kue langka ini masih bisa ditemui di pasar Legi, Kotagede, Yogyakarta. Bentuk kue kembang waru diadaptasi dari bunga waru yang pohonnya banyak tumbuh di Kotagede.


Kelopak kembang waru yang berjumlah delapan merupakan simbol dari hasta brata atau delapan perilaku kepemimpinan yang dilambangkan oleh delapan unsur alam. Delapan unsur tersebut adalah bumi, matahari, api, samudera, langit, angin, bulan dan bintang yang merupakan elemen penting bagi sistem kerja alam semesta


Bahan yang digunakan untuk pembuatan kue kembang waru ini hanya terigu, telur, gula, susu, vanili, dan mentega.


Kampung Bumen, kecamatan Kotagede dikenal menjadi sentra pembuatan kue kembang waru. Kawasan Kotagede merupakan bekas ibukota mataram Islam. Dahulu, kue kembang waru merupakan salah satu kudapan yang disajikan kepada keluarga kerajaan Mataram.


Seperti juga jajanan tradisional lainnya, saat ini kue kembang waru harus berjuang mati matian untuk bersaing dengan jajanan modern yang lebih digemari masyarakat. Sebagai masyarakat Indonesia, sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk terus melestarikan tradisi dan budaya warisan leluhur nusantara, termasuk roti kembang waru. Karena tradisi dan budaya merupakan identitas dan kepribadian dari sebuah bangsa.

2 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


Post: Blog2 Post
bottom of page