Penulis: Olivia Haya Saharani
Editor: Khurotul Akyun Putri
Kue lupis, makanan khas Jawa dari beras ketan yang dimasak lalu dibungkus dengan daun pisang.
(Foto: RINA RESEP)
VOLKMEDIA, Yogyakarta - Dilansir dari Kuliner dan detik Food, Kue lupis merupakan jajanan pasar yang terbuat dari beras ketan. Cara membuatnya beras ketan dibungkus daun pisang lalu direbus. Bentuknya ada yang segitiga atau lonjong.
Walaupun di zaman sekarang banyak terdapat jajanan-jajanan baru bernuansa ke barat-baratan, faktanya camilan ini mampu bertahan sampai sekarang dan menyaingi kudapan modern. Karena dalam segi rasa dan tekstur lupis tidak kalah dengan makanan lainnya.
1. Sudah ada sejak zaman penjajahan
Konon katanya, kue ini sudah ada pada zaman penjajahan kolonial Belanda. Kue ini juga beberapa kali diakuisisi menjadi makanan khas sejumlah daerah, diantaranya Kota Lumajang, Jakarta serta daerah di pulau Jawa lainnya. Semua warga pulau Jawa menamai jajanan ini dengan sebutan lupis.
2. Kue lupis mengandung filosofi
Masyarakat Jawa mempercayai, kudapan berbahan utama ketan dan lengket bila sudah matang di balik daun pisan sebagai bungkusnya memiliki makna rasa erat persaudaraan. Hal ini menjadi sebuah harapan warga supaya sifat persaudaraan terjadi denga rasa tulus serta saling peduli satu sama lain.
3. Cara membuat kue lupis
Pertama-tama rendam beras ketan selama 1 hari. Kemudian tiriskan, lalu campur dengan air kapur sirih dan garam. Jika sudah diaduk sampai rata kemudian bungkus sesuai selera. Rebus kue lupis dalam air mendidih selama 1 jam sampai mengeras mirip dengan lontong. Lalu sajikan dengan parutan kelapa dan saus gula merah.
Bagaimana, tertarik menajajal kue lupis?
Comments