top of page
Gambar penulisAtrin Dwina Anri

Akibat Buta Warna Persial, Calon Bintara Polisi Gagal Lolos

Diperbarui: 5 Jun 2022

Nuranisa Maulina

Jepara



Akibat Buta Warna Persial, Calon Bintara Polisi Gagal Lolos( Kompas.com)


Jepara, VOLKMEDIA -- Calon Bintara Polri gagal pendidikan karena buta warna parsial, Fahri Fadilah Nur Rizki, menjadi viral. Ini bukan pertama kalinya ia tidak lolos tes karena buta warna parsial.Sejak 2019, Fahri sudah mengikuti tes Bintara Polri tiga kali.

Kali ini, ia pun kembali dinyatakan tidak lolos karena buta warna, meskipun telah yakin akan berangkat pendidikan setelah dinyatakan lulus dan ranking 35 dari 1.200 peserta di Polda Metro Jaya


Buta warna parsial merupakan jenis paling umum, yang terjadi akibat keterbatasan atau hilangnya fungsi sel kerucut di dalam retina yang terletak di bagian belakang mata.Sel kerucut ini memiliki fotopigmen yang berfungsi membedakan warna. Jika fotopigmen warna merah, hijau dan biru tidak berfungsi, Anda akan kesulitan membedakan warna.

Apa itu buta warna parsial?


Dokter Spesialis Mata dari RS Mata JEC dr Florence Meilani Manurung menjelaskan, buta warna adalah keadaan tidak bisa melihat warna objek. "Buta warna adalah keadaan di mana penderita tidak bisa melihat warna objek seperti kita yang tidak buta warna," kata Florence pada Kompas.com, Selasa (31/5/2022).


Dia juga menjelaskan, buta warna dapat dibagi atas buta warna partial (hanya warna tertentu pasien tidak bisa melihat seperti buta warna merah-hijau atau biru-kuning) dan buta warna total. "Buta warna total tidak bisa membedakan warna, hanya melihat hitam putih. Keadaan ini terjadi karena hilangnya atau rusaknya sel kerucut di retina," ujar Florence.


Adapun pemeriksaan kesehatan memang dilakukan dua kali, yakni di awal dan di akhir seleksi. "Menjadi aneh adalah rikkes kedua diadakan setelah psikotes, tes potensi akademik, dan tes kesamaptaan jasmani.


Sementara rikkes kedua ini justru menempatkan pemeriksaan yang dianggap vital, seperti buta warna, antropometri yang bagi sebagian orang tidak kasat mata, seperti tinggi badan, varises dan sebagainya yang kelihatan," papar Bambang. pemeriksaan kesehatan di tahap awal seharusnya sudah dilakukan secara detail, termasuk yang menyangkut prasyarat utama


Fahri dinyatakan lulus tahap 1 pada seleksi 2021 untuk tahun anggaran 2022. Namun, saat kegiatan supervisi yang dilaksanakan sebelum pendidikan, Fahri dinyatakan tidak memenuhi syarat karena menderita buta warna parsial. Hal tersebut sebagaimana hasil pemeriksaan kesehatan oleh tim medis dari Biddokkes Polda Metro Jaya yang turut disaksikan oleh Kabid Propam serta Sekretariat SDM Polda Metero Jaya.




3 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


Post: Blog2 Post
bottom of page